2.1.1
Metode
ini merupakan metode pemanasan produk yang paling cepat dan dapat mencapai suhu
sterilisasi hanya dalam hitungan detik. Metode ini biasanya juga dikombinasikan
dengan pemanasan dan dan pendinginan dalam penukar panas (heat exchanger) dengan suhu rendah (sekitar 80° C) (Ramesh, 2007
dalam Rahman, 2007).
Dalam
sistem direct steam injection, uap
panas diinjeksikan langsung ke dalam produk pangannya. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengalirkan melalui lubang pipa tunggal. Oleh karena itu , metode ini
harus menggunakan uap panas berkecepatan tinggi dan pipa cukup panjang untuk
memastikan pencampuran yang tepat dan ada tekanan tinggi pada alatnya (Lewis
dan Heppel, 2000).
Menurut
Estiasih (2009) direct steam injection diberikan
pada produk yang telah mengalami pemanasan awal pada suhu 760C. Suhu
pemanasan sampai 1500C dan pemanasan dilakukan dalam waktu yang
cepat (2,5 detik).
Keuntungan
metode ini adalah merupakan metode pemanasan dan pendinginan yang cepat
sehingga cocok untuk produk pangan yang peka terhadap panas, serta penguapan
senyawa volatil pada produk tertentu. Schroyer (2004) menjelaskan bahwa metode
ini lebih cepat saat transfer energi dan lebih efisien dalam penggunaan energi.
Kontak steam secara langsung dapat
mencapai 100% efisiensi panas karena sensible
dan panas laten dari steam digunakan
secara bersamaan. Penambahan air yang berkondensasi dapat dipertimbangkan
tergantung spesifikasi alat yang digunakan. Sumber uap yang digunakan murah dan
mudah didapatkan. Akan tetapi, metode ini mempunyai kelemahan yaitu :
a.
Hanya cocok untuk
produk dengan viskositas rendah
b.
Kendali proses rendah
c.
Kesulitan menjaga
kondisi steril pada bagian-bagian peralatan yang bertekanan rendah
Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap transfer panas pada direct steam injection menurut Sarco (2011) adalah :
a.
Ukuran dari gelembung steam. Kondensasi dari gelembung steam tergantung pada transfer panas
yang melewati permukaan gelembung. Untuk memastikan bahwa gelembung steam terkondensasi semua, luas
permukaan area gelembung harus sebesar mungkin. Gelembung yang lebih kecil
mempunyai luas permukaan yang lebih besar daripada gelembung yang berukuran
besar. Meskipun gelembung steam
keluar dari lubang yang kecil, gelembung ini dapat membesar ketika tekanan
dinaikkan sehingga lebih baik jika tekanan pada ujung pipa kecil. Osteramnn
(2000) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa lubang yang kecil pada injektor untuk
memastikan steam yang mencapai produk
berukuran kecil.
b.
Luas permukaan cairan
yang diinjeksikan. Luas permukaan ini berpengaruh terhadap tekanan balik,
sehingga tekanan yang berbeda akan kurang dibandingkan tekanan steam. Jika luas permukaan luas dan
tekanan steam pada pipa rendah, maka
hanya terjadi perubahan kecil pada tekanan sehingga jumlah gelembung yang
dihasilkan sedikit. Permukaan cairan
yang lebih besar selama injeksi akan memberikan kesempatan besar bagi gelembung
steam untuk berkondensasi sebelum
mencapai permukaan cairan.
c.
Kecepatan gelembung.
Kecepatan ini bergantung pada tekanan steam
dan permukaan cairan. Jika perbedaan tekanan kecil maka dihasilkan tekanan yang
kecil, sehingga kecepatan gelembung minimal dan gelembung mendapatkan waktu
maksimum untuk berkondensasi sebelum mencapai permukaan cairan.
d.
Suhu cairan. Steam yang berkondensasi tergantung pada
perbedaan suhu antara steam dan
cairan yang dipanaskan. Selama proses transfer semua panas, kecepatan penukaran
panas berlangsung karena perbedaan suhu.
Proses
direct steam injection telah lama
diaplikasikan pada proses sterilisasi susu UHT. Newstead et al (2006) mengemukakan bahwa penggunakaan suhu pemanasan awal 90oC
selama 30 detik pada proses direct steam
injection mampu mencegah gelatinisasi atau sedimentasi selama 6 bulan di
pabrik. Selain itu umur simpan susu UHT hasil direct steam injection lebih lama yaitu mencapai 8 bulan pada suhu
penyimpanan 30oC. Yuan (2007) menambahkan bahwa kehilangan aroma
susu kedelai akibat penggunaan direct
steam injection lebih sedikit dibandingkan metode tradisional yang
menggunakan metode panas tak langsung. Oestermann (2005) menyatakan bahwa direct steam injection ini cocok
diaplikasikan pada produk cair, namun kurang cocok untuk produk kental.
0 komentar:
Post a Comment