RSS
Container Icon

PERBANDINGAN KOMPOSISI DARI BERBAGAI MACAM SUSU (PER 100 GRAM)



KOMPOSISI
ASI
SUSU SAPI
SUSU KAMBING
SUSU FORMULA
SUSU KENTAL MANIS
KOLOS
TRUM
MATU
RE
Air


87,8 g
87,5 g
3 g
58,40 g
Energi
59 kkal
70 kkal
66 kkal
69 kkal
520 kkal
65 kkal
Abu


0,74
0,78
2 g
0,74 g
Protein
2,3 g
0,9 g
3,2 g
3,6 g
12 g
3,2
Kasein
140 mg
187 mg
-
-
-
-
Laktoferin
330 mg
167 mg
-
-
45 mg
-
Laktulosa
-
-
-
-
510 mg
-
Lg B
-
161 mg
-
-
-
-
Lg A
364 mg
142 mg
-
-
-
-
Laktosa
2,9g
7,3 g
3,9 g
-
-
4,3 g
Karbohidrat
-
-
4,8 g
4,5 g
-
4,3 g
Lemak
2,9 g
4,2 g
-
4,2 g
-
3,5
Vitamin A
151 mg
75 mg
-
-
2000 IU
-
Vitamin B1
1,9 mg
14 mg
-
-
500 mig
-
Vitamin B2
30 mg
40 mg
-
-
800 mig
-
Asam Nikotinik
75 mg
160 mg
-
-
-
-
Asam pantotenik
183
246 mg
-
-
-
-
Biotin
0,06
0,6
-
-
-
-
Asam folat
0,05
0,1
-
-
40 mig
-
Vitamin A
-
-
52 µg
0,05 mg
2000 IU
-
Vitamin C
5,6
0,1
1 mg
-
50 mg
-
Vitamin Z
1,5
0,25
-
-
-
-
Vitamin D
-
0,04 mg
0,03 µg
-
-
-
Vitamin E
-
-
0,09 mg
-
7 IU
-
Vitamin K
-
1,5
-
-
-
-
Vitamin B6
-
0,06
-
0,05 mg
350 mlg
-
Vitamin B12
-
-
0,4 µg
-
1 mig
-
Karoten
-
-
21 µg
-
-
-
Vitamin B1
-
-
0,04 mg
0,05 mg
500 mlg
-
Vitamin B2
-
-
-
0,14 mg
800 mlg
-
Vitamin B3
-
-
-
0,28 mg
7 mg
-
Vitamin D3
-
-
-
-
3 IU
-
Vitamin H
-
-
-
-
10 mig
-
Vitamin K1
-
-
-
-
40 mig
-
Ca pantotenat
-
-
-
-
2 mg
-
Kholine
-
-
-
-
26 mg
-
Inositol
-
-
-
-
30 mg
-
Natrium
-
-
55 mg
50 gr
150 mg
-
Kalsium
39 mg
35 mg
115 mg
134 gr
350 mg
-
Klorin
85 mg
40 mg
-
-
300 mg
-
Tembaga
40 mg
40 mg
-
-
300 mig
-
Zat besi
70 mg
100 mg
0,06 mg
0,05 gr
6 mg
-
Magnesium
4 mg

11 mg
14 gr
60 mg
-
Sodium
-
15 mg
-
-
-
-
Sulfur
-
14 mg
0,4 mg
-
-
-
Kalium
-
-
140 mg
204 gr
450 mig
-
Fosfor
-
-
92 mg
111 gr
200 mig
-
Mangan
-
-
-
-
100 mig
-
Taurin
-
-
-
-
38 mg
-
Sukrosa
-
-
-
-
-
45 g

1.      ASI
A.    LAKTOSA
Merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi . Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium dan magnesium di masa pertumbuhan bayi.
B.     LEMAK
Merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi  utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat  yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak bayi.

C.      OLIGOSAKARIDA
Merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem pencernaan bayi.

D.    PROTEIN
Komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan.
2.      SUSU SAPI SEGAR
Nutrisi yang terdapat dalam susu cocok untuk anak sapi yang tengah berkembang. Yang penting bagi pertumbuhan anak sapi belum tentu berguna bagi manusia. Terlebih lagi, dalam dunia alami, hewan yang minum susu hanyalah bayi yang baru lahir. Tidak ada mamalia yang minum susu setelah dewasa (kecuali Homo sapiens). Inilah cara kerja alam. Hanya manusia yang dengan sengaja memngambil susu dari spesies lain, mengoksidasi, dan meminumnya. Ini bertentangan dengan hukum alam.
Data berbagai nutrisi yang ditemukan baik dalam susu sapi maupun ASI, keduanya memang sangat serupa. Nutrisi seperti protein, lemak, laktosa, zat besi, kalsium, fosfor, natrium, kalium, dan vitamin, ditemukan dalam keduanya. Namun, kualitas dan jumlah nutrisi ini sangat berbeda.
Komponen utama yang ditemukan dalam susu sapi disebut kasein sangat sulit dicerna dalam sistem pencernaan manusia. Sebagai tambahan, susu sapi juga mengandung bahan antioksidan laktoferin, yang memperkuat fungsi kekebalan tubuh. Namun, laktoferin yang terdapat dalam ASI adalah 0,15 % sementara yang terdapat dalam susu sapi hanya 0,01 %.
Laktoferin dalam susu sapi terurai dalam asam lambung. Bahkan jika minum susu segar yang belum diproses menggunakan suhu tinggi, laktoferin di dalamnya akan terurai dalam lambung. Begitu pula halnya dengan laktoferin yang terdapat dalam ASI. Seorang bayi manusia yang baru lahir dapat menyerap laktoferin dari ASI dengan baik karena lambungnya masih belum berkembang sempurna, dan karena sekresi asam lambungnya hanya sedikit, laktoferin pun tidak terurai. Dengan kata lain, ASI manusia memang tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi oleh manusia dewasa.
Susu sapi, walaupun sebagai susu segar yang masih mentah, bukanlah makanan yang cocok bagi manusia. Kita mengubah susu segar, yang pada dasarnya memang tidak baik bagi kita, menjadi makanan buruk dengan cara homogenisasi dan pasteurisasi pada suhu tinggi. Kemudian, kita memaksa anak-anak kita untuk meminumnya.
Satu masalah lain adalah orang-orang dari kebanyakan kelompok etnis tidak memiliki cukup banyak enzim laktase untuk menguraikan laktosa. Kebanyakan orang memiliki cukup banyak enzim ini pada saat masih bayi, tetapi kemudian berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Pada saat orang-orang ini minum susu, mereka mengalami berbagai gejala seperti perut bergemuruh atau diare, yang merupakan hasil ketidakmampuan tubuh mereka mencerna laktosa. Orang-orang yang benar-benar tidak memiliki laktase atau jumlah enzimnya benar-benar rendah disebut tidak tahan laktosa (WH: lactose intolerance). Hanya sedikit orang yang benar-benar tidak tahan laktosa, tetapi sekitar 90 % dari bangsa Asia; 75 % dari bangsa Hispanik, Indian, Amerika, dan kulit hitam Amerika; begitu pula 60 % orang dari berbagai kebudayaan di Mediterania dan 15 % masyarakat keturunan Eropa utara tidak memiliki cukup banyak enzim ini.
Laktosa adalah zat gula yang hanya terdapat dalam susu mamalia. Susu hanya diminum oleh bayi-bayi yang baru lahir. Walaupun banyak orang dewasa yang kekurangan laktase, pada saat baru dilahirkan, semua bayi yang sehat memiliki cukup banyak enzim tersebut untuk kebutuhan mereka. Terlebih lagi, kadar laktosa dalam ASI adalah sekitar 7 %, sementara dalam susu sapi hanya 4,5 %.
Oleh karena manusia pada saat bayi mampu minum ASI yang kaya akan laktosa tetapi berakhir dengan menghilangnya enzim tersebut setelah dewasa, saya yakin inilah cara alam untuk mengatakan bahwa susu bukan untuk diminum oleh manusia dewasa.

3.      SUSU KAMBING

Susu kambing mempunyai kandungan gizi lengkap dan baik untuk kesehatan. Makanya, susu yang sedikit manis itu menjadi pilihan bagi yang tidak bisa mengkonsumsi susu sapi (lactose intolerance). Ia rendah laktosa sehingga tidak menimbulkan diare.
Keunggulan lainnya, susu kambing tidak mengandung beta-lactoglobulin. Senyawa alergen itu sering disebut sebagai pemicu reaksi alergi seperti asma, bendungan saluran pernapasan, infeksi radang telinga, eksim, kemerahan pada kulit, dan gangguan pencernaan makanan. Meski tidak membawa dampak alergi atau berisiko rendah menimbulkan alergi, jangan mengartikan susu kambing dapat dijadikan obat untuk menghilangkan reaksi alergi.
Sekalipun ada beberapa kasus alergi hilang karena mengkonsumsi susu kambing.Rantai asam lemak susu kambing lebih pendek dibanding susu sapi sehingga lebih mudah dicerna dan diserap sistem pencernaan manusia. Kandungan asam kaprik dan kapriliknya mampu menghambat infeksi terutama yang disebabkan oleh cendawan candida. Susu kambing juga tidak mengandung agglutinin yaitu senyawa yang membuat molekul lemak menggumpal seperti pada susu sapi. Itu sebabnya susu kambing mudah diserap usus halus.
Selain dikonsumsi, susu kambing baik juga untuk perawatan kulit. Sabun yang terbuat dari campuran susu kambing memiliki tingkat keasaman yang menyamai kulit. Efeknya terasa lembut di kulit dan tidak menimbulkan iritasi. Beberapa penelitian melaporkan penggunaan sabun ekstrak susu kambing memulihkan kelainan kulit seperti psoriasis dan eksema.
Karena kandungan proteinnya tinggi, susu kambing sangat baik untuk pertumbuhan dan pembentukan jaringan tubuh. Ia merupakan sumber protein yang murah tetapi bermutu tinggi. Secangkir susu kambing yang setara 244 g mengandung protein 8,7 g. Bandingkan dengan susu sapi yang hanya mengandung protein 8,1 g.Protein yang terdapat pada susu kambing mencakup 22 asam amino termasuk 8 asam amino esensial seperti isoleusin, leusin, dan fenilalanin. Asam amino esensial di dalam tubuh merupakan senyawa penting pembentuk sejumlah senyawa hormon dan jaringan tubuh. Susu kambing juga sumber mineral kalsium, fosfor, kalium, riboflavin (vitamin B2), dan protein.
Anak yang mengkonsumsi susu kambing memiliki kepadatan tulang yang baik, kadar hemoglobin meningkat, serta kecukupan vitamin A, B1, B2 dan B3 yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel otak dan saraf. Asam amino yang mengandung unsur belerang metionin, sistin, dan sistein penting untuk membangun kesehatan otak dan sistem saraf. Sistein dan asam amino lainnya juaga berperan dalam pembentukan sel darah penawar racun (detoksifikasi) bahan-bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.
Susu kambing menyumbangkan 32,6% kalsium dan 27,0% fosfor dari kebutuhan dasar harian. Sementara susu sapi hanya memberikan 29,7% kalsium dan 23,2% fosfor dari kebutuhan dasar harian. Sebagai sumber kalsium, susu kambing bagus untuk pemeliharaan kekuatan dan kepadatan tulang. Dalam proses mineralisasi tulang, kalsium dan fosfor membentuk kalsiumfosfat-komponen utama mineral kompleks yang membentuk struktur dan kekuatan kepada tulang.Kalsium melindungi sel usus besar dari risiko kanker akibat zat kimia yang melewatinya, mencegah pengeroposan tulang setelah masa menopause atau radang sendi, mencegah migrain, menurunkan risiko timbulnya gejala sindroma premenstrual haid.
Ia juga berperan pada sejumlah kegiatan fungsional seperti proses pembekuan darah, merangsang saraf, kontraksi otot, pengaturan aktivitas enzim, pemberdayaan fungsi membran sel, dan pengaturan tekanan darah.Terkait dengan aktivitas fungsional itu, sistem tubuh yang kompleks mengatur jumlah kadar kalsium di dalam darah secara seksama. Tujuannya supaya tidak terjadi kekurangan kadar kalsium di dalam darah. Pengambilan kalsium dari dalam tulang akan terjadi bila asupan kalsium kurang akibat gizi yang tidak berimbang.
Riset terhadap 195 perempuan remaja, usia 10-12 tahun, menunjukkan konsumsi keju yang dibuat dari susu kambing menghasilkan total kepadatan tulang dan ketebalan korteks (lapisan luar) tulang lebih tebal daripada kelompok lainnya. Penelitian dilakukan pada 4 kelompok yaitu kelompok yang diberi keju susu kambing, preparat kalsium, preparat mineral kalsium ditambah vitamin D, dan plasebo.
Penelitian itu membuktikan bahwa dampak pemberian kalsium dari susu kambing jauh lebih baik ketimbang pemberian sediaan kalsium buatan (kimiawi). Dalam penelitian lain yang dipublikasi The American Journal of Clinical Nutrition, susu kambing terbukti mempercepat pembakaran lemak. Dalam penelitian itu, asupan kalsium alami tinggi bersumber dari susu kambing menghasilkan pembakaran lemak 20 kali lebih cepat dibanding yang tidak diberi asupan. Susu kambing juga mengandung riboflavin. Vitamin B2 itu berperan sebagai pembangkit energi berdasar pada reaksi oksidasi yang diperankan oleh flavoprotein-senyawa ikatan protein yang banyak ditemukan di dalam otot jantung dan otot lainnya.
Manfaat lain riboflavin yaitu menurunkan frekuensi serangan migrain. Ia juga berperan menghambat perusakan sel yang terjadi dalam proses produksi energi. Perusakan sel itu dihambat glutation. Untuk menghambat perusakan sel, senyawa protein yang dihasilkan mitokondria itu memerlukan pembaruan (daur ulang). Di dalam proses daur ulang itu, riboflavin berperan sebagai co-faktor dari enzim glutation reduktase sehingga terjadi reduksi dan oksidasi membentuk glutation yang baru.
4.      SUSU FORMULA
Pemberian susu formula pada bayi baru lahir ternyata memberi risiko yang tak ringan. Otak bayi berpotensi tidak berkembang akibat terlalu banyak mengkonsumsi susu formula.
Hubertin mengatakan bahwa kandungan susu formula tidak sebaik kandungan nutirisi yang terdapat di dalam air susu ibu (ASI).
Dia mencontohkan taurin, asam amino rantai panjang, untuk proses maturasi otak banyak terdapat di ASI dan hanya sedikit terkandung pada susu sapi.
Protein whey yang mudah diserap oleh usus bayi dan digunakan 100 persen oleh tubuh ada pada ASI. 65 Persen protein ASI berjenis whey sedangkan pada susu formula kandungan protein whey maksimal hanya 20 persen dan sisanya protein casein. Whey protein diketahui mengandung enzim, hormon, antibodi, faktor pertumbuhan, dan pembawa zat gizi.
Dalam sebuah artikel Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebutkan susu formula lebih banyak mengandung protein casein hingga 80 persen yang sulit dicerna usus bayi yang pada akhirnya dibuang oleh bayi.
Pembuangan protein casein tersebut lewat ginjal. Sehingga ginjal bayi sudah dipaksa untuk membuang casein. Ginjal bayi yang sudah bekerja membuang protein casein, dikatakan
Hubertin, menjadi salah satu pemicu banyak kasus gagal ginjal terjadi pada anak. Ia mencontohkan saat ini anak usia 14-15 tahun ada yang sudah menderita gagal ginjal.
Karena lemak di dalam ASI selain sebagai nutrisi juga membentuk enzim penghancur lemak yang tidak diperlukan tubuh. Pada susu formula enzim penhancur tidak terbentuk sehingga lemak berdiam di dalam tubuh yang menyebabkan pengapuran pada pembuluh darah.
E.     SUSU KENTAL MANIS

Batas usia bayi antara 0-5 tahun tidak cocok mengkonsumsi susu kental manis (SKM). Hal ini sudah tertera dalam setiap kemasan SKM “Susu ini tidak cocok untuk bayi“. Mengapa? Di dalam setiap kemasan SKM dapat dilihat kandungan gizi yang terkandung di dalamnya, SKM kurang mengandung unsur gizi vital bagi pertumbuhan bayi.

Dibandingkan dengan susu formula khusus untuk bayi. Khususnya protein, kalsium, zat besi, vitamin A, dan vitamin B, dimana zat-zat tersebut berperanan penting dalam pembangunan sel dan tulang, memperkuat proses kontraksi otot dan fungsi syaraf serta melancarkan kerja jantung.

Selain kandungan gizi yang kurang, kandungan gula SKM cukup tinggi. Oleh karena itu cocok digunakan untuk pemanis es minuman, pemanis roti tawar dsb. Karena cukup manis maka sering kita menambahkan air hingga seencer mungkin agar anak kita dapat meminumnya seperti susu yang lain. Akibatnya kandungan gizi yang sudah rendah nilainya makin merosot saja.

Untuk bayi di bawah usia 1 tahun susu yang terbaik ialah ASI (Air Susu Ibu). Dan selebihnya dapat mengkonsumsi susu bubuk formula yang komposisi dan kandungan gizinya memang disesuaikan dengan kebutuhan bayi.






DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. Susu Formula Bikin Otak Bayi tak Berkembang. http://keluargasehat.wordpress.com/2010/08/28/susu-formula-bikin-otak-bayi-tak-berkembang/ Diakses 7 April 2011

Faperta UMY. 2007. Segudang Gizi Susu Kambing. http://fapertaumy.wordpress.com/2007/05/11/segudang-gizi-susu-kambing-2/ Diakses 7 April 2011


Meli. 2011. Bolehkah Bayiku Minum Susu Kental Manis? http://melistory.blogspot.com/ Diakses 7 April 2011

Shinya, Hiromi. 2008. The Miracle of Enzym. Mizan : Jakarta

Usmiati, Sri & Abubakar. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. http://pascapanen.litbang.deptan.go.id/media/publikasi/juknis_susu.pdf Diakses 7 April 2011

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment