RSS
Container Icon

Surat Hawa untuk Adam

Adam, 
Maafkan daku jika coretan ini memanaskan hatimu.
Sesungguhnya aku adalah Hawa, temanmu yang kau semasa kesunyian di surga dahulu.
Aku berasal dari tulang rusukmu yang bengkok. Jadi tidak heran jika perjalaln hiduoku senantiasa inginkan bimbingan darimu.

Adam,
Maha Suci Allah yang mentakdirkan kaumku lebih banyak jumlahnya dair kaummu di akhir zaman, itulah sebenarnya ketelitian Allah dalam urusan-Nya. Jika bilangan kaummu mengatasi kaumku niscaya dunia akan memerah karena darah manusia dan kacaulah suasana. Adam sama Adam bermusuhan karena Hawa. Buktinya cukup nyata dari peristiwa Habil dan Qabil, sehingga pada zaman cucu cicitnya. Haruskan Adam beristri dari satu tapi tidak lebih dari empat.

Adam,
Aku tau bahwa kau mengetahui dalam al-Qur’an yang menyatakan kaum lelaki adalah menguasai terhadap kaum wanita. Kamu diberi amanah untuk mendidikku, kamu diberi tanggungjawab untuk menjagaku, memperhatikanku dan mengawasiku agar senantiasa di dalam ridho Tuhanku dan Tuhanmu.Tapi adam, nyata dan rata-rata apa yang sudah terjadi pada kaumku kini, aku dan kaumku telah banyak mendurhakaimu. Banyak yang telah menyimpang dari jalan yang ditetapkan-Nya.
Asalnya, Allah menghendaki aku tinggal tetap di rumah. Di jalan-jalan, di pasar-pasar bukanlah tempatku. Jika terpaksa aku keluar dari rumah seluruh tubuhku mesti ditutup dari ujung kaki sampai ujung rambut..
Tapi kenyataannya kini, banyak kaumku yang lebih betah keluar rumah. Mengapa kau biarkan aku jadi ibu, jadi guru, itu sudah tentu karena bimbinganmu. Aku ibu dan guru pada anak-anakmu. Tapi sekarang di waktu yang sama, aku ke muka mengurusi negara, aku ke hutan memikul senjata. Padahal kamu duduk saja. Bahkan, ada diantara kamu yang menganggur tidak mau bekerja.

Adam,
Kau selalu berkata, Hawa memang tak mau dengan kata-katamu, tak mudah diberi nasihat dan berkepala batu. Menurutku yang dhaif ini, Adam seharusnya kau tanya dirimu, apakah didikanmu terhadapku sama seperti didikan Nabi Muhammad SAW kepada istri-istrinya? Adakah Adam melayani Hawa sama seperti sikap Nabi Muhammad terhadap mereka? Apakah Akhlak adam-adam boleh dijadikan contoh terhadap kaum hawa?

Adam,
Kau sebenarnya imam dan aku adalah makmummu, aku adalah pengikut-pengiikutmu karena kau adalah imam. Jika kau benar maka benarlah aku. Jika kau lalai, sesatlah aku. Kamu punya kelebihan akal sedangkan aku kelebihan hati. Akalmu sembilan, hatimu satu. Aku . . . akalku satu, hatiku sembilan.

Karena itu ,Adam . . .
Peganglah tanganku, karena aku sering lupa dan lalai, sering aku tergelincir oleh ajakan nafsu. Bimbinglah daku untuk menyelami kalimah Allah. Perdengarkanlah daku kalimat syahdu dari Tuhanmu agar menerangi hidupku, Tiuplah roh jihad ke dalam dadaku agar aku menjadi mujahidah kekasih Allah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment