1. Fungsi protektif yaitu kemampuannya didalam menghambat patogen saluran pencernaan dengan cara :
- Berkolonisasi di dalam saluran pencernaan sehingga terjadi kompetisi nutrisi dan lokasi adhesi (penempelan) antara probiotik dan bakteri lain, khususnya patogen. Probiotik yang mampu menempel diharapkan tidak terikut keluar (wash out) bersama feses, lebih lanjut diharapkan bakteri probiotik ini mampu memperbanuak diri, membuat lapisan sehingga mengurangi kesempatan pathogen untuk menempel.
- Pertumbuhan probiotik juga akan menghasilkan berbagai komponen anti bakteri (asam organik, hidrogen peroksida, bahkan bakteriosin yang mampu menekan pertumbuhan patogen).
- Mengubah pH lingkungan melalui asam laktat dan SCFA yang dihasilkan sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan patogen.
- Menstimulasi produksi musin epitel.
- Meningkatkan fungsi barrier dari intestin.
2. Fungsi sistem imun tubuh adalah dengan peningkatan sistem imun tubuh melalui kemampuan probiotik menginduksi pembentukan lg A, aktivasi makrofag, modulasi profin sitokin serta menginduksi hyporesponsiveness terhadap antigen yang berasal dari bahan pangan.
3. Fungsi metabolik yang dihasilkan dengan cara :
- Memfermentasi bahan (karbohidrat) yang tidak tercerna (termasuk mendegradasi laktosa di dalam prosuk susu fermentasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh penderita laktose intolerans).
- Menginaktivasi toksin
- Metabolisme kolesterol
- Mengintrol absorpsi ion
- ‘Scavenge’ radikal superoksida, energi
(Rahayu, 2010)
Tabel 1. Indikasi Manfaat Probiotik yang Didasarkan pada Hasil Penelitian di Bidang Gastroenterology (WGO, 2008, Lee and Saliminen, 2009)
| Disorder, action | Produk | Dosis yang Direkomendasikan |
| Mengatasi penderita lactose intolerance | Konsumsi reguler yogurt yang dibuat oleh l. bulgaricus dan S. thermophilus | |
| Treatment untuk diare infeksi akut pada anak-anak | L. rhamnosus GG | 1010 – 1011 CFU, 2x sehari |
| L. reuteri ATCC 55730 | 1010 – 1011 CFU, 2x sehari | |
| S. boulardii Iyo | 108 CFU, 3x sehari | |
| Treatment untuk diare infeksi akut pada orang dewasa | Enterococcus faecium LAB SF 68 | 108 CFU, 3x sehari |
| Pencegahan diare terkait dengan antibiotik pada anak-anak | S. boulardii Iyo | 250 mg, 2x sehari |
| L. rhamnosus GG | 1010 CFU. 1 atau 2x sehari | |
| B.lactis Bb 12 + S. thermophilus | 107 + 106 CFU/g formula | |
| Pencegahan diare terkait dengan antibiotik pada orang dewasa | Enterococcus faecium LAB SF 68 | 108 CFU, 2x sehari |
| S. boulardii Iyo | 1 g atau 3x1010 CFU sehari | |
| L. rhamnosus GG | 1010 – 1011 CFU, 2x sehari | |
| L. casei DN-114 001 pada yogurt | 1010 CFU, 2x sehari | |
| L. achidopilus CL 1285 + L. casei LBc80r | 5 x 1010 CFU, 1x sehari | |
| Pencegahan Cl. dificile pada orang dewasa | L. casei DN-114 001 pada yogurt | 1010 CFU, 2x sehari |
| L. achidopilus + L. bifidum (Cultech strains) | 2 x 1010 CFU, 1x sehari | |
| S. boulardii Iyo | 2 x 1010 CFU, 1x sehari | |
| Irritable bowel syndrome (IBS) | B. infantis 35624 | 108 CFU, 2x sehari |
| L. rhamnosus GG | 6 x 109 CFU, 2x sehari | |
| VSL # 3 campuran dari 8 strain (1 S. thermophilus, 4 Lactobacillus, 3 Bifidobacterium) | 4,5 x 1011 CFU, 2x sehari | |
| B. animalis DB-173010 pada yogurt | 1010 CFU, 2x sehari | |
| Inflamatory bowel disesasi (IBD) – ulcerative colitis | E. coli Nissle 1917 | 5 x 1010 CFU, 2x sehari |
| Inflamatory bowel disesasi (IBD) – pouchitis | VSL # 3 campuran dari 8 strain (1 S. thermophilus, 4 Lactobacillus, 3 Bifidobacterium) | 4,5 x 1011 CFU, 2x sehari |
| Helicobacter pylori | L. rhamnosus GG | 6 x 109 CFU, 2x sehari |
| S. boulardii Iyo | 1 g atau 5x109 CFU sehari | |
| L. casei DN-114 001 pada yogurt | 1010 CFU, 2x sehari |
Daftar Pustaka :
Lee, Y.K. dan Salminen, S. 2008. Handbook of Probiotcs and Prebiotics. A John Willey & Sons, Inc., Publication, USA
Rahayu, Endang S. 2010. Probiotic for Digestive Health. Majalah Foodreview. Vol V No. 3 Maret 2010 Hal 44-47
World Gadtroenterology Organization. 2008. Probiotic and Prebiotic. World Gadtroenterology Organization Practice Guide Line, May 2008.
0 komentar:
Post a Comment